Self Bias



1. Jurnal[Kembali]



2. Prinsip Kerja[Kembali]





Prinsip Kerja :
Dari input Vcc sebesar 12 V akan mengalir arus melalui R2 lalu ke kaki base lalu ke  kaki emitter lelu mealalui R3 dan menuju ground, arus Vcc juga akan melalui R1 lalu menuju kaki kolektor lalu ke kaki emitter lalu melalui R3 dan menuju ground


Rangkaian Self-bias adalah jenis rangkaian polarisasi pada transistor bipolar yang dirancang untuk memastikan transistor beroperasi dalam daerah aktifnya, dimana ia dapat menguatkan sinyal input dengan baik. Prinsip kerja rangkaian self-bias melibatkan penggunaan komponen resistor untuk menentukan titik kerja transistor. Transistor bipolar memiliki dua jenis polarisasi dasar: polarisasi basis-emitor (VBE) dan polarisasi basis-kolektor (VBC). Dalam rangkaian self-bias, kita fokus pada polarisasi basis-emitor.

    Tegangan antara basis dan emitor (VBE) diperlukan agar transistor bekerja dalam mode aktif. Tegangan VBE biasanya adalah sekitar 0,6 hingga 0,7 volt untuk transistor silikon. Untuk merancang rangkaian self-bias, kita memilih resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC) dengan cermat. Nilai-nilai resistor ini akan mempengaruhi titik kerja transistor. Tegangan catu daya (Vcc) yang diberikan ke transistor juga memainkan peran penting dalam menentukan titik kerja transistor. Ini adalah tegangan yang diterapkan antara kolektor dan emitor. Rangkaian pembagi tegangan dibentuk oleh resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC). Tegangan Vcc dibagi antara RB dan RC. 

Nilai VBE yang dihasilkan dari pembagian ini harus lebih besar dari nilai VBE yang diperlukan untuk menjaga transistor dalam mode aktif. Rangkaian self-bias dirancang untuk mencapai stabilitas tegangan bias (VBE) terhadap perubahan temperatur dan variasi parameter transistor. Ini adalah salah satu keunggulan utama dari rangkaian ini. Setelah rangkaian diatur, transistor akan berada pada titik kerja yang stabil, di mana ia dapat menguatkan sinyal input dengan baik. Titik kerja ini dapat ditemukan dengan menganalisis kurva karakteristik transistor dan memastikan bahwa transistor beroperasi dalam daerah aktifnya.

Transistor akan siap untuk menguatkan sinyal input dengan gain yang diinginkan sesuai dengan aplikasi. 
Di mana VCE adalah tegangan kolektor-emitor.

3. Video Percobaan[Kembali]



4. Analisa[Kembali]

1 . Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias berdasarkan nilai parameter yang diperoleh ketika percobaan !

    Jawab :

Pada Rangkaian Self-bias terdapat 3 buah resistor. berbeda dengan rangkaian fixed bias yang hanya memakai 2 buah resistor. satu resistor tambahan ini diletakkan dibawah kaki emitter transistor yang bertindak sebagai pengatur arus keluaran. Resistor ini memengaruhi tegangan keluaran yang dihasilkan oleh transistor, yang dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai resistor yang digunakan. Tegangan keluaran pada transistor diharapkan untuk mencocokkan arus masukan.

a. Tegangan input Vcc sebesar 12 V mengarahkan aliran arus ke dua cabang yaitu melewati resistor RC (1k ohm) dan resistor RB (10k ohm). Hal ini menghasilkan arus basis (Ib) dan arus kolektor (Ic) yang bisa diukur dengan multimeter yang dirangkai secara seri. arus Ib nanti nya akan melewati kaki base transistor dan arus Ic akan melewati kaki kolektor transistor.

b. Kedua arus ini akan mengalir keluar melalui kaki emitor, lalu melalui resistor emitor (RE), dan kemudian menuju ground.

c.  Arus yang melewati resistor RB dan memasuki kaki basis menghasilkan tegangan VRB. Sementara arus yang mengalir melalui resistor RC dan menuju kaki kolektor menghasilkan tegangan VRC. Arus yang keluar melalui kaki emitor, kemudian melewati resistor emitor (RE), menghasilkan tegangan VRE.

d.  Arus yang mengalir dari kaki base ke kaki emitor akan menghasilkan tegangan VBE, yang dapat diukur dengan voltmeter yang di pasang secara paralel. Arus yang mengalir dari kaki kolektor ke kaki emitor menghasilkan tegangan VCE, yang juga dapat diukur dengan voltmeter.

Dengan berbagai komponen ini, rangkaian Self-bias menciptakan kondisi di mana tegangan keluaran transistor mencocokkan arus masukan yang mengalir melalui rangkaian.

 

2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan self bias (dalam bentuk grafik) 

jawab : 


3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)

jawab : 

Berikut adalah beberapa nilai yang mempengaruhi perubahan titik kerja dalam self bias:

  • Nilai Resistor Emitter (RE): Nilai resistor emitter (RE) adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi titik kerja dalam self bias. Semakin besar nilai RE, semakin besar tegangan emitter (Ve), yang akan mengubah arus basis (Ib) dan arus kolektor (Ic). Perubahan RE dapat memindahkan Q Point pada karakteristik transistor.
  • Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga dapat memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emas (Vce). Semakin besar RC, semakin kecil Ic, dan Vce cenderung meningkat. Perubahan RC juga dapat memengaruhi Q Point.
  • Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Nilai tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi tingkat potensial tegangan kolektor-emas (Vce) yang tersedia saat transistor beroperasi. Peningkatan Vcc akan mengubah karakteristik operasi transistor dan Q Point.
  • Nilai-nilai Parameter Transistor: Seperti pada rangkaian fixed bias, karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emas), dan Vce (tegangan kolektor-emas), dapat berbeda antara transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda akan memengaruhi Q Point.
  • Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor dan resistansi resistor. Penurunan suhu akan meningkatkan hfe dan mengurangi Vbe, yang dapat memindahkan Q Point.
  • Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Variabilitas dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.

5. Video Penjelasan[Kembali]



6. Download File[Kembali]

Video Percobaan (klik)

Video Penjelasan (klik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONTROL TANK AIR

Bsf

Modul 1 : Gerbang Logika Dasar & Monostable Multivibrator